RENCANA
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Nama
Sekolah
: MAN 2 ACEH SELATAN
Kelas /
Semester : XI / Ganjil
Mata
Pelajaran :
Biologi
Tema
: Sistem Gerak Pada Manusia
Alokasi
Waktu : 1 x
25 menit
Tahun
Ajaran
: 2017/2018
A. Kompetensi
Inti
1.
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang
dianutnya.
2.
Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong-royong, kerja sama, cinta
damai, responsive dan pro-aktif) dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan social dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia.
3.
Memahami dan menerapkan pengetahuan factual,
konseptual, procedural, dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
4.
Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan
ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah
secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi
Dasar
3.5. Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada
sistem gerak dan mengaitkan dengan bioprosesnya sehingga dapat menjelaskan
mekanisme gerak serta gangguan fungsi yang mungkin terjadi pada sistem gerak
manusia melalui studi literatur, pengamatan, percobaan, dan simulasi.
4.5 Menyajikan hasil analisis tentang kelainan pada struktur dan fungsi
jaringan gerak yang menyebabkan gangguan sistem gerak manusia melalui berbagai
bentuk media presentasi.
C.
Indikator
1.
Menyebutkan macam-macam sistem rangka
2.
Menjelaskan fungsi sistem rangka
3.
Menjelaskan pembagian tulang berdasarkan jaringan
penyusunannya
4.
Menjelaskan proses pembentukan sistem rangka
5.
Pembagian
tulang Berdasarkan Bentuknya
6.
Menjelaskan hubungan
antar tulang
D.
Tujuan Pembelajaran
1.
Siswa dapat menyebutkan sistem rangka
2.
Siswa dapat menjelaskan fungsi sistem rangka
3.
Menjelaskan pembagian tulang berdasarkan jaringan
penyusunannya
4.
Siswa dapat menjelaskan proses pembentukan sistem
rangka
5.
Siswa dapat menjelaskan Pembagian tulang Berdasarkan Bentuknya
6.
Siswa dapat Menjelaskan hubungan antar tulang
E.
Materi Pembelajaran
a. Materi Fakta
Tulang rawan
hialin
Tulang rawan elastis


Tulang rawan
fibrosa
Tulang keras
b.
Materi Konsep
· Jenis Tulang
a.
Tulang rawan (kartilago)
Tulang rawan
bersifat lentur (elastic). Pada orang dewasa tulang rawan terdapat pada telinga,
ujung hidung, dan ruas antartulang belakang. Tulang rawan disusun oleh sel-sel
tulang rawan yang disebut kondrosit, kondrosit yang matanng dibentuk dari
sel-sel tulang rawan muda yang disebuut kondroblas. Tulang rawan diselubungi
oleh selaput yang disebut perikondrium.
Tulang rawan
dibedakan menjadi tulang rawan hialin, serat (fibrosa), dan elastin. Tulang
rawan hialin terdapat pada semua rangka janin yang belum menjadi tulang. Tulang
rawan serat dapat dijumpai pada ruas tulang belakang. Tulang rawan elastin
terdapat pada telinga luar dan epiglotis.
b.
Tulang sejati (osteon)
Tulang
terdiri dari osteosit dan matriks. Osteosit merupakan sel-sel tulang
matang pembentuk tulang. Osteosit dibentuk oleh osteoblas. Osteoblas
merupakan sel-sel tulang muda. Selain osteoblas, terdapat osteoklas yang
merupakan sel-sel besar berinti banyak serta berfungsi untuk memindahkan
matriks dari tulang lama dan menyisakan ruang untuk pembentukan tulang baru.
Tulang lama senantiasa mengalami proses daur ulang materi untuk pembentukan
tulang (resorpsi).
·
Osifikasi (proses pembentukan tulang)
Osifikasi
terjadi pada tulang pipa, misalnya pada tulang lengan. Prosesnya mula-mula
pembuluh darah masuk ke perikondrium di bagian tulang diafise. Keadaan ini
merangsang sel perikondrium berkembang menjadi osteoblas dan memproduksi tulang
keras di bagian lengan.
Bagian
tengah tulang lengan kemudian terisi pembuluh darah dan osteoklas. Bagian
tengah tulang lengan mengalami pengikisan oleh osteoklas sehingga tulang
membentuk rongga sumsum. Tulang rawan terus tumbuh memanjang, yang kemudian
digantikan oleh tulang spons.
·
Pembagian tulang Berdasarkan
Bentuknya
Berdasarkan
bentuknya, tulang dibedakan menjadi 3 yaitu tulang pipih, tulang pendek, dan
tulang pipa.
Ø Tulang
Pipih, contohnya tulang tengkorak, tulang belikat, dan tulang rusuk.
Ø Tulang
Pendek, contohnya tulang pangkal lengan, tulang pangkal kaki, ruas jari, dan
ruas tulang belakang.
Ø Tulang Pipa,
contohnya yaitu tulang hasta, pengumpil, betis, dan tulang kering.
·
Hubungan Antar Tulang Persendian
Di dalam
tubuh kita tulang dapat berhubungan secara erat maupun tidak erat. Hubungan
antara tulang yang satu dengan tulang yang lainnya disebut artikulasi. Agar
artikulasi tersebut dapat bergerak diperlukan struktur khusus yang dinamakan
dengan sendi. Sendi dibentuk dari kartilago yang berada di daerah sendi. Di
dalam sistem rangka manusia terdapat tiga jenis hubungan antartulang, yaitu:
a)
Sinartrosis
Sinartrosis
adalah hubungan antartulang yang tidak memiliki celah sendi. Hubungan
antartulang ini dihubungkan dengan erat oleh jaringan ikat yang kemudian
menulang sehingga sama sekali tidak bisa digerakkan. Ada dua tipe sinartrosis,
yaitu: a.Suture Suture adalah hubungan antartulang yang dihubungkan dengan
jaringan ikat serabut ikat padat. Contohnya pada tulang tengkorak.
b.Sinkondrosis Sinkondrodis adalah hubungan antartulang yang dihubungkan oleh
kartilago hialin. Contohnya hubungan antara epifisis dan diafisis pada tulang
dewasa.
b)
Amfiartrosis
Amfiartrosis
adalah sendi yang dihubungkan oleh kartilago sehingga memungkinkan untuk
sedikit digerakkan. Amfiartrosis dibagi menjadi dua, yaitu:a.Simfisis Pada
simfisis, sendi dihubungkan oleh kartilago serabut yang pipih. Contohnya pada
sendi antartulang belakang dan pada tulang kemaluan.b.Sindesmosis Pada sindesmosis,
sendi dihubungkan oleh jaringan ikat serabut dan ligamen. Contohnya sendi
antartulang betis dan tulang kering.
c)
Diartrosis.
Diartrosis adalah hubungan antartulang yang
kedua ujungnya tidak dihubungkan oleh jaringan sehingga tulang dapat digerakkan.
Hubungan antartulang diartrosis ini sering juga disebut sendi. Contoh hubungan
antartulang yang bersifat diartrosis adalah sebagai berikut:
Ø Sendi engsel
Pada sendi engsel, kedua ujung tulang berbentuk engsel dan berporos satu.
Gerakannya hanya satu arah seperti gerak engsel pintu. Misalnya gerak sendi
pada siku, lutut, mata kaki, dan ruas antarjari.
Ø Sendi
pelana. Pada sendi pelana, kedua ujung tulang membentuk sendi seperti pelana
dan berporos dua, tetapi dapat bergerak lebih bebas seperti orang naik kuda.
Misalnya sendi antara tulang telapak tangan dengan pergelangan tangan.
Ø Sendi putar.
Pada sendi ini, ujung tulang yang satu dapat mengitari ujung tulang yang lain.
Bentuk seperti ini memungkinkan gerakan rotasi dengan satu poros. Misalnya
sendi antara tulang hasta dan pengumpil, dan sendi antara tulang atlas dengan
tulang tengkorak.
Ø Sendi
luncur/Geser Pada sendi luncur, kedua ujung tulang agak rata sehingga
menimbulkan gerakan menggeser dan tidak berporos. Contohnya sendi antartulang
pergelangan tangan, antar tulang pergelangan kaki, antar tulang selangka dan
tulang belikat.
Ø Sendi
peluru. Pada sendi ini, kedua ujung tulang berbentuk lekuk dan bongkol. Bentuk
ini memungkinkan gerakan bebas ke segala arah dan berporos tiga. Misalnya sendi
antara tulang gelang bahu dan lengan atas, dan antara tulang gelang panggul dan
paha.
Ø Sendi
kondiloid/ ellipsoid Sendi kondiloid memungkinkan gerakan berporos dua dengan
gerakan ke kiri dan ke kanan, ke depan dan ke belakang. Ujung tulang yang satu
berbentuk oval dan masuk ke dalam suatu lekuk berbentuk elips. Misalnya sendi
antara tulang pengumpil dan tulang pergelangan tangan.

Berdasarkan
sifat geraknya, persendian dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu sendi mati,
sendi kaku, dan sendi gerak.
·
Sendi Mati (Sinartrosis). Sendi mati adalah hubungan
antar tulang yang tidak dapat digerakkan, contohnya hubungan pada tulang
tengkorak.
·
Sendi Kaku
(Amfiartrosis). Sendi kaku adalah hubungan antar tulang yang dapat digerakkan,
tetapi gerakannya terbatas, contohnya hubungan pada tulang pergelangan tangan,
pergelangan kaki, hubungan tulang rusuk dan tulang dada, serta ruas-ruas tulang
belakang.
·
Sendi Gerak (Diartrosis). Sendi gerak adalah hubungan
antar tulang yang memungkinkan gerakan tulang secara bebas.
F.
Metode Pembelajaran
Pendekatan : Scientific Approach
Model
: Discovery Learning
Metode
: Ceramah, diskusi
G.
Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan
|
Deskripsi kegiatan
|
Alokasi waktu
|
|
Guru
|
Siswa
|
||
Pendahuluan
|
·
Guru memberi salam
·
Guru
menanyakan kabar siswa dan menginstruksikan untuk
berdo’a
·
Guru mengabsen
siswa
·
Guru mereview materi sebelumnya yaitu tentang jaringan
Apesepsi :
·
“Coba amati teman yang sedang duduk di sebelah kamu!
Mengapa tubuh temanmu itu dapat duduk dengan tegak? Apa yang membuatnya
tubuhnya seperti itu? (karena ada rangka yang menopang tubuhnya).
Motivasi :
·
Guru memberikan motivasi
kepada siswa dengan menggali pengetahuan awal siswa,“Bagaimana kalau tidak ada sistem rangka pada
manusia?. Nah, jika tidak
ada sistem rangka, manusia tidak akan mampu berdiri tegak.
·
Guru
menyampaikan tujuan pembelajaran
|
·
Siswa menjawab salam
·
Siswa menjawab dan berdoa
·
Siswa menjawab hadir
·
Siswa mencoba menjawab pertanyaan guru
·
Siswa mendengar penyampaian tujuan belajar dan mengikuti langkah
pembelajaran
|
5 Menit
|
Kegiatan inti
|
Mengamati :
·
Mencoba mengamati teman yang sedang duduk di sebelahnya.
·
Guru
menjelaskan tentang struktur tulang.
· Guru menjelaskan mekanisme / proses pembentukan tulang.
Menanya :
Dengan mengamati temannya tersebut siswa diharapkan
mampu mengemukakan pertanyaan dengan dibantu guru:
-
Mengapa tubuh temanmu itu dapat duduk dengan tegak?
-
Apa yang membuatnya tubuhnya seperti itu?
-
Bagaimana kalau tidak ada sistem rangka pada manusia?
Mengumpulkan data :
· Guru membagikan siswa dalam 4 kelompok
· Guru membagikan LKPD kepada setiap kelompok untuk didiskusikan .
· Siswa mengumpulkan data dengan membaca literatur mengenai
hubungan antar tulang
Mengasosiasi :
·
Meminta siswa untuk mengerjakan lembar kerja Peserta Didik dan
mencocokkan dengan literatur yang telah diperoleh.
·
Meminta siswa untuk mempraktikkan macam-macam sendi
·
Guru
membimbing siswa menyajikan hasil diskusikan dalam tabel yang telah disediakan di LKPD.
Mengkomunikasikan :
· Salah satu perwakilan
kelompok mempresentasikan
hasil diskusi ke depan
kelas. Kelompok lain menanggapi
hasil diskusi
yang dipresentasikan.
· Guru memfasilitasi jalannya
diskusi.
· Guru memberikan
penguatan terkait
konsep yang masih belum
benar dan menambahkan konsep
yang kurang.
|
· Siswa mengamati teman yang duduk
disebelahnya.
· Mendengarkan penjelasan yang
diberikan oleh guru
·
Siswa mengajukan pertanyaan jika ada hal hal yang belum mengerti dari
penjelasan guru.
·
Siswa membentuk kelompok yang diarahkan oleh guru
·
Siswa mengumpulkan data informasi tentang hubungan antar tulang
·
Siswa merangkum hasil diskusi bersama teman kelompok yang telah mereka
dapat dari berbagai sumber
·
Siswa mempresentasikan hasil diskusi mereka
|
15 Menit
|
Penutup
|
·
Guru bersama siswa secara bersama-sama
membuat kesimpulan dari pembelajaran
hari ini.
·
Guru mengadakan evaluasi.
·
Guru menyampaikan materi
selanjutnya tentang sistem rangka dan meminta siswa untuk membacanya dirumah
·
Guru memberikan motivasi kepada siswa agar lebih giat belajar.
·
Guru mengakhiri pertemuan
dengan mengucapkan salam
|
· Siswa mendengarkan penjelasan dan penguatan materi
yang telah didiskusikan bersama oleh guru
· Siswa mengerjakan kuis sebagai evaluasi dari guru
· Siswa mendengar arahan guru untuk materi pertemuan
selanjutnya
· Siswa mendengar motivasi yang di sampaikan oleh guru
|
5 Menit
|
H. Media / Alat
/ Sumber
Media
: Real
Alat
: Papan tulis, spidol
Bahan
: Lembar Kerja Siswa
Sumber
:
-
Safitri, Ririn, dan Bowo Sugiharto. 2014. Biologi
Peminatan Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam untuk SMA / MA Kelas XI. Surakarta
: CV Mediatama .
-
Ferdinand P, Fictor., dan Moekti Ariebowo. 2009. Praktis
Belajar Biologi 2 : untuk Kelas XI SMA / MA Program IPA. Jakarta : Pusat
Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
I.
Hasil Pembelajaran
1.
Teknik penilaian
Teknik
penilaian yang digunakan yaitu sebagai berikut.
Jenis
|
Bentuk
Instrumen
|
· Sikap
|
· Lembar Pengamatan Sikap dan Rubrik
|
· Tes Unjuk Kerja
|
· Tes penilaian kinerja
pengamatan sendi
|
· Tes Tertulis
|
o Pre test
o Laporan
|
2. Instrumen Penilaian
a. Penilaian
Kompetensi Sikap
1. Lembar pengamatan
sikap/perilaku pada saat mendiskusikan dan mengerjakan Lembar Kerja Peserta
Didik tentang persendian
No.
|
Aspek yang dinilai
|
Hasil pengamatan
|
|||
1
|
2
|
3
|
4
|
||
1.
|
Interaksi siswa
dalam konteks pembelajaran kelompok
|
||||
2.
|
Kesungguhan dalam
mengerjakan tugas kelompok
|
||||
3.
|
Kerjasama antar
siswa dalam belajar kelompok
|
||||
4.
|
Menghargai pendapat
teman dalam satu kelompok
|
||||
5.
|
Menghargai pendapat
teman dalam kelompok lain
|
||||
Jumlah
|
|||||
Total
|
|||||
Nilai Akhir (Total/5)
|
Rubrik Penilaian
Pengamatan Sikap Dalam Proses Pembelajaran (Tugas Kelompok)
Aspek
|
Kriteria
|
Skor
|
Interaksi siswa dalam konteks pembelajaran kelompok
|
Selalu tampak
|
4
|
Sering tampak
|
3
|
|
Mulai tampak
|
2
|
|
Belum tampak
|
1
|
|
Kesungguhan dalam mengerjakan tugas kelompok
|
Selalu tampak
|
4
|
Sering tampak
|
3
|
|
Mulai tampak
|
2
|
|
Belum tampak
|
1
|
|
Kerjasama antar siswa dalam belajar kelompok
|
Selalu tampak
|
4
|
Sering tampak
|
3
|
|
Mulai tampak
|
2
|
|
Belum tampak
|
1
|
|
Menghargai pendapat teman dalam satu kelompok
|
Selalu tampak
|
4
|
Sering tampak
|
3
|
|
Mulai tampak
|
2
|
|
Belum tampak
|
1
|
|
Menghargai pendapat teman dalam kelompok lain
|
Selalu tampak
|
4
|
Sering tampak
|
3
|
|
Mulai tampak
|
2
|
|
Belum tampak
|
1
|
NA:


Daftar Nilai siswa
aspek sikap dalam pembelajaran teknik non tes bentuk pengamatan
No.
|
Nama Siswa
|
Skor aktivitas Siswa
|
||||||
Interaksi
|
kerjasama
|
Kesungguhan
|
Menghargai dalam kelompok
|
Menghargai klpk lain
|
Jumlah
|
NA
|
||
1.
|
||||||||
2.
|
||||||||
3.
|
||||||||
4.
|
||||||||
5.
|
Penilaian Kompetensi Pengetahuan
Nama peserta didik
|
Pernyataan
|
Jumlah
|
||||||
Pengungkapan gagasan yang orisinal
|
Kebenaran Konsep
|
Ketepatan penggunaan istilah
|
||||||
Ya
|
Tidak
|
Ya
|
Tidak
|
Ya
|
Tidak
|
Ya
|
Tidak
|
|
Keterangan: diisi dengan ceklis (√)
Skor : Ya = 1, Tidak = 0
Nilai = 

c. Penilaian
Kompetensi Keterampilan
Rubrik Penilaian Kinerja (Psikomotor)
dalam Presentasi dan diskusi
Aspek
|
Skor maksimal
|
Mempresentasikan hasil diskusi dengan jelas
|
10
|
Artikulasi dalam mempresentasikan materi cukup jelas
|
10
|
Kemampuan menghargai pendapat orang lain
|
10
|
Skor total
|
Nilai = 

Rubrik
Penilaian Kinerja (Psikomotor) dalam Pelaksanaan Praktikum
Aspek
|
Skor
|
Kriteria
|
Ketrampilan menggunakan alat dan bahan
|
3
2
1
|
Terampil
Cukup Terampil
Kurang Terampil
|
Kerjasama dalam kelompok
|
3
2
1
|
Dapat bekerjasama dengan baik dengan anggota kelompok
Kurang dapat bekerjasama dengan anggota kelompok
Tidak dapat bekerjasama dengan anggota kelompok
|
Keaktifan dalam menyelesaikan soal yang ada di LKPD
|
3
2
1
|
Aktif dalam menyelesaikan soal dari awal sampai akhir
Kurang aktif dalam menyelesaikan soal
Tidak aktif menyelesaikan soal
|
Lembar Penilaian Psikomotor
No absen
|
Skor
|
Total skor
|
||
A
|
B
|
C
|
||
1.
|
||||
2.
|
||||
3.
|
||||
Dst.
|
Keterangan:
A :Keterampilan menggunakan alat dan
bahan
B :Kerjasama dalam kelompok
C : Keaktifan dalam menyelesaikan
soal yang ada di LKPD
Aceh
Selatan, 10 Januari 2018
Mengetahui,
Kepala
Sekolah
Guru yang Bersangkutan
Sulastri,
S.Pd.
Salmiah, S.Pd
NIP 19670831
199001
2002
Tidak ada komentar:
Posting Komentar